Orangutan itu DNA nya mirip dengan
manusia (penyakitnya pun sama dengan manusia) jadi kalau ada yang
membunuh hewan unik satu ini baik sengaja atau tidak sengaja ya sama aja
seperti membunuh manusia.
Seekor
Orang Utan yang menderita Luka bakar hingga 90 persen akibat api yang
disulut warga untuk mengusirnya dari pohon kelapa tempatnya berpijak,
tak mampu lagi menahan derita.
Ia menghembuskan nafas terakir,
malam tadi. "Orangutan yang dievakuasi telah mati Rabu malam,(29/8)
pukul 22.30 WIB," kata Niken Wuri Handayani, Koordinator Pengendali
Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan
Barat, Kamis (30/8).
Saat ini jasadnya sedang dibawa dari Ketapang, tempatnya dirawat, menuju Pontianak. "Untuk dilakukan autopsi," tambah Niken.
Setelah
proses post-mortem selesai dilakukan, mayat orangutan itu akan
dikuburkan. "Tempatnya dirahasiakan tapi sudah ada. Kini kami masih
fokus pada autopsi."
Orangutan berusia sekitar 17 tahun itu
dievakuasi dari Kampung Parit Wadongkak, Desa Wajok Hilir, kecamatan
Sianten, Pontianak, Kalimantan Barat. Sudah empat hari ia masuk ke
pemukiman dan tinggal di atas pohon.
Proses evakuasi terhadap
hewan yang dilindungi itu berlangsung menegangkan. Segala cara
dilakukan, ditembak bius, dikagetkan dengan petasan, tak mempan.
Warga
dengan teledor membakar pohon kelapa tempatnya bersarang. Niat hati
agar hewan itu ketakutan lalu turun, tapi api justru membakar tubuhnya.
Yang luar biasa orangutan itu tetap bergeming.
Hingga akhirnya
digelar ritual selama 15 menit oleh dukun setempat, dikombinasikan
dengan bius, orangutan yang kepayahan itu akhirnya menyerah. Ia yang
luka bakar parah dan stres berat menjalani perawatan intensif di
Internasional Animal Rescue (IAR), pusat rehabilitasi orangutan di
Kabupaten Ketapang. Kisah orangutan itu menyebar hingga seluruh
nusantara, juga dunia, hingga diberitakan sejumlah media asing.
Bukan salah orangutan menyelonong masuk kampung, memakan buah tanaman
warga, membuat ibu-ibu ketakutan. Namun kenyataan yang ada adalah hutan
yang menjadi habitatnya terkikis hingga habis demi perluasan perkebunan
kelapa sawit dan hutan tanaman industri (HTI), juga menjadi korban
pembalakan liar hutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar